Perbedaan Pengaruh Terapi Murottal Selama 15 Menit Dan 25 Menit Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Kanker Pascabedah

  • Nani Sri Mulyani
  • Iwan Purnawan
  • Arif Setyo Upoyo
Keywords: cancer, murottal, pain, post-surgery

Abstract

Background: Surgery in cancer patients can cause pain. Pain can be overcome through pharmacological and non-pharmacological therapy. One of non-pharmacological therapies to reduce pain is murottal therapy because it can stimulate extraction of ?-endorphin.

Objective: This research aimed to determine the difference in effect of murottal therapy for 15 minutes and 25 minutes on reduction of pain scale in post-surgery cancer patients.

Method: This research used quasi experimental research design with non-randomized pretest-posttest with control group design approach. The sampling in this research used consecutive sampling. The sample size in this research was 30 respondents. This amount was divided into 2 groups: 15 respondents of 15 minutes murottal therapy group and 15 respondents of 25 minutes murottal therapy group. Data analysis used the Wilcoxon and Mann Whitney test.

Result: The majority of respondents aged 40-60 years old, female, and suffering from breast cancer. The result indicated that there was a significant difference in the pain scale in 15 minutes group (p=0.002) and 25 minutes group (p=0.000). But, there was no significant difference in the reduction of pain scale in both groups (p=0.167). However, the average reduction of pain scale in 25 minutes group was greater (2.00±0.66) than 15 minutes group (1.53±1.06).

Conclusion: Murottal therapies for 15 minutes and 25 minutes were equally effective for reducing pain in post-surgery cancer patients.

References

Al-Kaheel, A. (2011). Al Qur'an the healing book. Jakarta:

Tarbawi Press.

Allard, P., Maunsell, E., Labbe, J., & Dorval, M. (2001). Educational interventions to improve cancer pain control: a systematic review. Journal Palliative Medicine. 4(2): 191-203.

Alphatino. (2009). Pengaruh pemberian tehnik nafas dalam dan terapi musik terhadap penurunan dismenore pada remaja putri di sekolah MAN 1 Malang. Naskah Publikasi. Malang: Universitas Brawijaya.

Arragon, D., Farris, C., & Byers, J. F. (2002). The effects of harp music in vascular and thoracic surgical patients. Alternative Therapies in Health and Medicine. 8(5): 56-60.

Ardinata, D. (2007). Multidimensional nyeri. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara. 2(2): 77-81.

Black, J. M. & Hawks, J. H. (2005). Medical surgical nursing: Clinical management for positive outcome. St. Louis Missouri: Saunders/ Elsevier.

Brattberg, G. (2008). Self-administered EFT (Emotional Freedom Techniques) in individuals with fibromyalgia: A randomized trial. Integrative Medicine. 7(4): 30-35.

Cahyono, J. B. S. B. (2011). Meraih kekuatan penyembuhan diri yang tak terbatas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Corwin, E. J. (2009). Patofisiologi: Buku saku. Jakarta: EGC.

Elfiky, I. (2009). Terapi berpikir positif. Jakarta: Zaman.

Elzaky, J. (2011). Mukjizat kesehatan ibadah. Jakarta: Zaman.

Farastuti, D. & Windiastuti, E. (2005). Penanganan nyeri pada keganasan. Seri Pediatri. 7(3): 153-159.

Hady, N. A., Wahyuni, & Purwaningsih, W. (2012). Perbedaan efektifitas terapi musik klasik dan terapi musik murotal terhadap perkembangan kognitif anak autis di SLB Autis kota Surakarta. GASTER. 9(2): 72-81.

Kemenkes RI. (2015). Infodatin: Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI. Jakarta: Kemenkes RI

LeMone, P. & Burke, K. (2008). Clinical handbook for medical surgical nursing. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

Li, S. F., Greenwald, P. W., Gennis, P., Bijur, P. E., & Gallagher, E. J. (2001). Effect of age on acute pain perception of a standardized stimulus in the emergency department. Annals of Emergency Medicine. 38(6): 644-647.

Logan, D. E. & Rose, J. B. (2004). Gender differences in post-operative pain and patient controlled analgesia use among adolescent surgical patients. Pain. 109(3): 481-487.

MacGregor, S. (2006). Piece of mind menggunakan kekuatan pikiran bawah sadar untuk mencapai tujuan. Jakarta: Gramedia.

Novita, D. (2012). Pengaruh terapi musik terhadap nyeri post operasi Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.

Oemiati, R., Rahajeng, E., & Kristanto,

A.Y. (2011). Prevalensi tumor dan beberapa faktor yang mempengaruhinya di Indonesia. Bul. Penelit. Kesehatan, 39(4) : 190-204.

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan praktik. Jakarta: EGC.

Price, S. A. & Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi: Konsep klinis proses- proses penyakit. Jakarta: EGC.

Pritaningrum, F. (2010). Perbedaan skor visual analogue scale antara ketorolak dan deksketoprofen pada pasien pascabedah. Karya Tulis Ilmiah. Semarang: Universitas Diponegoro.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013). Riset kesehatan dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Said, M. I. (2012). Hubungan ketidaknyamanan: nyeri dan malodour dengan tingkat stres pada pasien kanker payudara di RSKD Jakarta dan RSAM Bandar Lampung. Tesis. Depok: FIK UI.

Sembiring, S. U., Novayelinda, R., & Nauli, F. A. (2015). Perbandingan respon nyeri anak usia toddler dan prasekolah yang dilakukan prosedur invasif. Journal of Medicine. 2(2): 1491-1500.

Siswantinah. (2011). Pengaruh terapi murottal terhadap kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang dilakukan tindakan hemodialisa di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.

Sjamsuhidajat, R. & Jong. W. D. (2010). Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: EGC.

Surya, B. (2006). Perbandingan nyeri pasca hernioplasty shouldice “pure tissue” dengan lichtenstein “tension free”. Majalah Kedokteran Nusantara. 39(3): 209-216.

Susanti, D. D. (2009). Pengalaman spiritual perempuan dengan kanker serviks di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.

Tamsuri, A. (2007). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta: EGC.

Tse, M. M., Chan, M. F., & Benzie, I. F. (2005). The effect of music therapy on postoperative pain, heart rate, systolic blood pressure and analgesic use following nasal surgery. Journal Pain Palliative Care Pharmacother. 19(3): 21-28.

Wahida, S., Nooryanto, M., & Andarini, S. (2015). Terapi murottal Al-Qur?an surat Ar Rahman meningkatkan kadar ?-Endorphin dan menurunkan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 28(3): 213-216.

Walco, G. A. & Goldschneider, K. R. (2008). Pain in children: a practical guide for primary care. USA: Humana Press.

World Health Organization (WHO). (2007). The World Health Organization’s fight against cancer: strategies that prevent, cure, and care. http://www.who.int/cancer/publicat/ WHOCancerBrochure2007.FINALw eb.pdf (diakses pada 24 Juni 2015).

Yayasan Kanker Indonesia (YKI). (2012). Jakarta Race. http://yayasankankerindonesia.org/20 12/yki-jakarta-race/ (diakses pada 27 Desember 2015: 20.07).

Yulianta, T. (2010). Perbedaan perilaku nyeri pasien kanker kronis yang didampingi pasangan hidup dengan yang tidak didampingi di RSUP Haji Adam Malik Medan. Skripsi. Medan: USU

Published
2019-08-02
How to Cite
Mulyani, N. S., Purnawan, I., & Upoyo, A. S. (2019). Perbedaan Pengaruh Terapi Murottal Selama 15 Menit Dan 25 Menit Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Kanker Pascabedah. Journal of Bionursing, 1(1), 77-88. https://doi.org/10.20884/1.bion.2019.1.1.12